Yuk, Wisata Sejarah ke Madinah!

  • April 10, 2018
  • By sarahmtv.blogapot.com
  • 0 Comments

Madinah, Kota penuh berkah
(Foto: sauditourism.sa)
Sahabat Ummat, siapa yang tidak tahu dengan kota Madinah Al-Munawwarah?. Ya, kota dengan julukan yang disinari cahaya ini menyimpan banyak goresan memori akan perjuangan kekasih Allah, Rasulullah Shallallahu ‘Alayhi wa Sallam, dalam berdakwah tanpa kenal lelah.

Pesona Madinah lebih dari
sekedar indah.
(Foto: sauditourism.sa)
Madinah menjadi salah satu kota yang penuh berkah selain Mekkah, bukan hanya karena melaksanakan shalat di masjidnya kita mendapat pahala berlimpah, namun juga karena Dajjal haram memasuki Madinah, dan kota ini telah dilindungi Allah.

Dajjal tak bisa masuk ke Madinah.
(Foto: sauditourism.sa)
Hadits dari Fathimah binti Qais Radhiyallahu'anha, bahwa Dajjal berkata, "Lalu aku bisa keluar. Aku akan berjalan di muka bumi, maka tidak akan aku tinggalkan satu kampung pun kecuali aku singgah kepadanya dalam waktu empat puluh malam, selain Mekkah dan Thaibah (Madinah), keduanya diharamkan untukku, setiap kali aku hendak masuk ke salah satunya, maka Malaikat akan menghadangku dengan pedang yang terhunus yang menghalangiku untuk memasukinya, dan di setiap lorong darinya ada Malaikat yang menjaganya,". (HR. Muslim).

Surat At-Taubah menyebut Madinah.
(Foto : sauditourism.sa)
Selain Al-Munawwarah, Madinah juga punya nama lain, yaitu Tabah atau Thaibah, kemudian nama Yastrib pada masa Rasulullah Shallallahu 'Alayhi wa Sallam. Setidaknya, ada 29 nama lain Madinah dan nama Madinah ada dalam Al-Quran, salah satunya dalam surat At-Taubah ayat 120.

Kota dengan sektor perkebunan kurmanya ini, ternyata punya banyak destinasi wisata sejarah yang menarik untuk ditelusuri.

Dulunya Madinah punya kereta
api. (Foto: nabatea.net)
Nah, jika mungkin Anda lebih sering mendengat atau pernah mengunjungi sumur Utsman bin Affan, Masjid Bilal bin Rabah, atau pun Masjid Nabawi, namun pernahkah Anda melangkahkan kaki di Museum Kereta Api Hijaz, yang pernah menghubungkan antara Arab Saudi dan Turki?.

Warisan Turki Utsmani di Kota Suci
(Foto: sauditourism.sa)
Dulunya, kekhalifahan Turki Utsmani melalui sultannya, Sultan Abdul Hamid II yang membangun stasiun dengan usia lebih dari satu abad ini.

Jalur kereta membawa jama'ah haji dari Turki dan Damaskus, yang biasanya harus menempuh jarak sampai 40 hari untuk bisa sampai ke Madinah. Namun, dengan naik kereta, jama'ah haji bisa menempuh jarak hanya dalam lima hari saja.

Pemerintah saat itu harus mengucurkan dana sebesar 305 juta Lira Turki Utsmani untuk membangun gedung yang selesai dibangun pada tahun 1907 dan beroperasi pada tahun 1908 ini.

Terowongan sepanjang 40 meter.
(Foto: sauditourism.sa)
Museum yang berada di kawasan Al-Anbariyah ini selain menyuguhkan keindahan arsitektur bergaya Eropa, juga memanjakan para pengunjung sekitar dengan taman, pepohonan dan kolam air mancur. Maka, tidak jarang banyak pula yang berfoto di sekitar stasiun hanya untuk mengambil momen terbaiknya.

Di dalamnya terdapat banyak koleksi, diantaranya koleksi lokomotif, koleksi peninggalan masyarakat Madinah ratusan tahun lalu, seperti alat-alat masak, gerabah, dan lainnya.

Peninggalan ratusan tahun
(Foto: sauditourism.sa)
Selain itu, museum yang buka mulai dari jam 09.00 sampai jam 21.00 waktu Madinah ini juga memamerkan koleksi peralatan perang para pejuang Madinah dan produk kebudayaan jaman dulu.

Meski Anda bisa memasukinya secara cuma-cuma, namun Anda tidak diperkenankan untuk membawa makanan, minuman dan merokok di dalamnya.

Bukit Athlib di Madain Saleh
(Foto : sauditourism.sa)
Ada pula sisa-sisa peninggalan kota tua Madain Shalih yang bisa Anda tengok. Madain Shalih punya nama lain yaitu Al-Hijr, dan Al-Hijr merupakan salah satu kampung kaum Tsamud yang telah Allah sebutkan dalam Al-Quran dan pemukiman paling penting dari Nabatean.

Kuil dan batu monumen
menambah eksotika Madain.
Madain Shalih merupakan bekas pemukiman yang terhubung dengan Bukit Athlib dan terpisahkan oleh Ngarai. Di dalamnya, Anda bisa menemukan Makam Al-Fareed Palace, Kuil dan Batu Monumen serta Makan Qasr Al-Saneh.

Makam Al-Fareed Palace,
salah satu situs arkeologi yang ada.
(Foto: sauditourism.sa)
Begitu tuanya kota ini dan pentingnya ia dalam dunia sejarah, hingga UNESCO memasukkannya ke dalam situs arkeologi jaman Pra Islam warisan dunia.

Wisata sejarah di Madinah tidak lengkap rasanya jika belum mencicipi kuliner khasnya, yaitu roti Tamis dan Nasi Mandi. Roti berdiameter 40 senti ini bentuknya hampir sama dengan roti, hanya saja Tamis lebih besar.

Roti Tamis yang gurih maupun
yang manis, sama nikmatnya.
(Foto : pinterest.com)
Rasanya pun bermacam-macam, ada yang gurih, manis maupun keju. Harganya tidak terlalu mahal untuk kantong orang Indonesia, dengan satu atau dua Riyal saja, Anda sudah dapat menikmati roti dari tepung gandum ini.

Nah, jika Anda ingin menikmati nasi dengan bumbu rempah-rempah yang berani, cobalah Khabsa atau Nasi Mandi.

Nasi Mandi yang menggoda hati.
(Foto : saudigazette.com.sa)
Nasi Mandi merupakan makanan khas Arab yang terbuat dari beras Basmati dan biasanya dimakan dengan daging Ayam, Domba atau Kambing panggang hmmm... tentu sungguh menggoda bukan?.

Tapi jika Anda lebih ingin menyantap makanan siap saji, cobalah Al-Baik yang sudah punya 40 cabang di Arab Saudi, termasuk Madinah.

Al Baik yang tidak pernah sepi
(Foto : flickriver.com)
Rasanya tidak kalah enak dengan Ayam Kentucky yang sudah terkenal namanya, karena ayam olahan Al-Baik memakai bumbu rempah-rempah.

Bahkan, para jama'ah yang sedang umrah, pasti akan menyempatkan ke restoran yang sudah buka sejak tahun 1974 ini, dan penduduk lokal juga rela mengantri di sana.

Soal harga, Anda tidak perlu khawatir, satu box hanya 13 Riyal saja, sudah termasuk satu paket ayam dengan delapan atai empat potongan ayam, kentang goreng dan roti khas Arab.

Ayam rempah yang menggugah.
(Foto : albaik.com)
Selain itu, Al-Baik juga menyediakan menu seperti Nugget Ayam, Fillet Ikan, Udang Goreng Tepung, dan Jagung Rebus. Menariknya, di Al-Baik, ruangan untuk laki-laki dan perempuan dibuat terpisah secara khusus untuk keamanan.

Tulisan saya ini pernah ditayangkan pada program Sahabat Ummat Trans Tv.

#travel

You Might Also Like

0 komentar